Memutuskan sebuah hubungan asmara, baik yang sudah terjalin bertahun-tahun atau hanya beberapa hari, bukanlah hal yang mudah. Meski Anda tak ingin menyakiti hatinya, namun bila diteruskan pun sepertinya Anda sudah tak sanggup lagi. Jadi bagaimana dong? Padahal Anda juga tak ingin ia tersakiti hatinya. Tapi yang namanya putus cinta, tak ada yang tidak menyakitkan bukan? Yang bisa Anda lakukan adalah membuatnya menjadi sedikit 'beradab'. Caranya? Lakukan beberapa hal di bawah ini. Berikut 7 Cara Memutuskan Hubungan Cinta Yang Baik Dan Benar, yaitu :
1. Buat Persiapan
Memutuskan hubungan asmara tentu bukan keputusan yang mendadak, jadi sisihkan waktu untuk mempersiapkan keputusan Anda tersebut. Karena semakin baik persiapan Anda, semakin kecil kemungkinan Anda terpengaruh emosi. Pihak yang diputuskan, pasti akan sedih dan kemungkinan besar akan menangis. Persiapkan pula jawaban yang tegas dan dapat diterima olehnya, bila ia menanyakan alasan.
2. Jadikan Ia Yang Pertama Tahu
Biasanya sebelum membuat keputusan ini, Anda akan bertanya dan meminta pertimbangan dari sahabat-sahabat terdekat. Tapi bukan berarti mereka yang harus memberitahukannya pada pasangan Anda. Hormati pasangan dan katakan keputusan Anda, sebelum orang lain yang memberitahunya.
3. Bertemu Muka Adalah Yang Terbaik
Memang lebih mudah mengucapkan perpisahan melalui telepon, email atau SMS. Tapi Anda pasti tahu kalau cara itu akan membuat Anda terkesan penakut, terutama bagi pasangan Anda. Dan biasanya, akan tak mudah bagi pasangan untuk menjalin pertemanan atau kesempatan, bila ternyata Anda berubah pikiran. Untuk menghindari karma, misalnya diputusin pacar lewat Friendster atau Facebook, sebaiknya hormati pasangan dengan menyatakan secara tatap muka.
4. Cari Waktu Yang Paling Tepat
Memutuskan hubungan, juga dibutuhkan waktu yang tepat. Jangan mengucapkan perpisahan saat Anda berdua tengah merayakan ulang tahun, hari jadi atau acara-acara yang seharusnya menyenangkan. Hari terbaik untuk mengucapkan kata putus adalah hari Jumat, sebab hari ini adalah hari terakhir kerja. Sehingga, ia dapat 'menghilangkan diri' di hari Sabtu dan Minggu untuk menenangkan diri dari dunia 'luar'.
5. Cari Lokasi Yang Tepat
Hal terpenting lain yang harus dipikirkan, adalah memilih tempat yang tepat untuk mengucapkan kata 'putus'. Cari lokasi netral tanpa suasana yang memiliki nilai sentimentil bagi Anda berdua, juga tempat yang menguntungkan agar terhindar dari tatapan ingin tahu orang lain. Misalnya di restoran yang tak terlalu ramai, sehingga bila ada tangisan yang keluar, Anda tak akan merasa malu. Lokasinya pun agak jauh dan sepi, misalnya di pertokoan atau taman, di jam-jam yang tentunya tak terlalu ramai.
6. Pilih Kalimat Tepat Saat Mengatakannya
Untuk menghindari kesan yang salah, katakan pemikiran dan keputusan Anda itu secara jelas, jujur dan sederhana. Beritahu bagaimana kepedihan Anda dalam membuat keputusan ini, biarkan ia tahu kalau Anda pun ikut menderita dan seakan bukan Anda yang mengeluarkan keputusan tersebut. Tanpa harus menyalahkan dirinya, biarkan ia tahu apa permasalahan yang Anda alami dan katakan bahwa keputusan ini mungkin yang terbaik bagi Anda berdua. Bukan hal yang salah bila Anda memiliki harapan dalam sebuah hubungan, tapi ikatan dua hati tak akan berjalan bila sudah tak lagi diikat dengan rasa cinta. Hindari berbohong untuk menghindari rasa sakit hati, sebaliknya, katakan secara jujur dengan kalimat yang di tata secara hati-hati. Pertimbangkan baik-baik setiap perkataan Anda, karena pada kesempatan lain mungkin Anda akan berjumpa lagi dengannya.
7. Biarkan Ia Menguasai Keadaan
Saat diputus, reaksi orang berbeda-beda, dari tertawa hingga menangis, ada yang menerimanya dengan wajah serius atau seperti tak percaya. Beri ia waktu untuk memahami keadaan, lalu biarkan ia mengungkapkan perasaannya (jika ia mau). Walau ia memahami maksud Anda, kadang ia berharap Anda berubah pikiran dan memberi kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Jawablah kalau Anda telah memikirkannya masak-masak dan keputusan tersebut sudah bulat. Ini akan jauh lebih baik, daripada membiarkan hubungan yang tak menyenangkan terus menerus. Bila perlu, biarkan ia memutuskan kapan percakapan dianggap selesai.
1. Buat Persiapan
Memutuskan hubungan asmara tentu bukan keputusan yang mendadak, jadi sisihkan waktu untuk mempersiapkan keputusan Anda tersebut. Karena semakin baik persiapan Anda, semakin kecil kemungkinan Anda terpengaruh emosi. Pihak yang diputuskan, pasti akan sedih dan kemungkinan besar akan menangis. Persiapkan pula jawaban yang tegas dan dapat diterima olehnya, bila ia menanyakan alasan.
2. Jadikan Ia Yang Pertama Tahu
Biasanya sebelum membuat keputusan ini, Anda akan bertanya dan meminta pertimbangan dari sahabat-sahabat terdekat. Tapi bukan berarti mereka yang harus memberitahukannya pada pasangan Anda. Hormati pasangan dan katakan keputusan Anda, sebelum orang lain yang memberitahunya.
3. Bertemu Muka Adalah Yang Terbaik
Memang lebih mudah mengucapkan perpisahan melalui telepon, email atau SMS. Tapi Anda pasti tahu kalau cara itu akan membuat Anda terkesan penakut, terutama bagi pasangan Anda. Dan biasanya, akan tak mudah bagi pasangan untuk menjalin pertemanan atau kesempatan, bila ternyata Anda berubah pikiran. Untuk menghindari karma, misalnya diputusin pacar lewat Friendster atau Facebook, sebaiknya hormati pasangan dengan menyatakan secara tatap muka.
4. Cari Waktu Yang Paling Tepat
Memutuskan hubungan, juga dibutuhkan waktu yang tepat. Jangan mengucapkan perpisahan saat Anda berdua tengah merayakan ulang tahun, hari jadi atau acara-acara yang seharusnya menyenangkan. Hari terbaik untuk mengucapkan kata putus adalah hari Jumat, sebab hari ini adalah hari terakhir kerja. Sehingga, ia dapat 'menghilangkan diri' di hari Sabtu dan Minggu untuk menenangkan diri dari dunia 'luar'.
5. Cari Lokasi Yang Tepat
Hal terpenting lain yang harus dipikirkan, adalah memilih tempat yang tepat untuk mengucapkan kata 'putus'. Cari lokasi netral tanpa suasana yang memiliki nilai sentimentil bagi Anda berdua, juga tempat yang menguntungkan agar terhindar dari tatapan ingin tahu orang lain. Misalnya di restoran yang tak terlalu ramai, sehingga bila ada tangisan yang keluar, Anda tak akan merasa malu. Lokasinya pun agak jauh dan sepi, misalnya di pertokoan atau taman, di jam-jam yang tentunya tak terlalu ramai.
6. Pilih Kalimat Tepat Saat Mengatakannya
Untuk menghindari kesan yang salah, katakan pemikiran dan keputusan Anda itu secara jelas, jujur dan sederhana. Beritahu bagaimana kepedihan Anda dalam membuat keputusan ini, biarkan ia tahu kalau Anda pun ikut menderita dan seakan bukan Anda yang mengeluarkan keputusan tersebut. Tanpa harus menyalahkan dirinya, biarkan ia tahu apa permasalahan yang Anda alami dan katakan bahwa keputusan ini mungkin yang terbaik bagi Anda berdua. Bukan hal yang salah bila Anda memiliki harapan dalam sebuah hubungan, tapi ikatan dua hati tak akan berjalan bila sudah tak lagi diikat dengan rasa cinta. Hindari berbohong untuk menghindari rasa sakit hati, sebaliknya, katakan secara jujur dengan kalimat yang di tata secara hati-hati. Pertimbangkan baik-baik setiap perkataan Anda, karena pada kesempatan lain mungkin Anda akan berjumpa lagi dengannya.
7. Biarkan Ia Menguasai Keadaan
Saat diputus, reaksi orang berbeda-beda, dari tertawa hingga menangis, ada yang menerimanya dengan wajah serius atau seperti tak percaya. Beri ia waktu untuk memahami keadaan, lalu biarkan ia mengungkapkan perasaannya (jika ia mau). Walau ia memahami maksud Anda, kadang ia berharap Anda berubah pikiran dan memberi kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Jawablah kalau Anda telah memikirkannya masak-masak dan keputusan tersebut sudah bulat. Ini akan jauh lebih baik, daripada membiarkan hubungan yang tak menyenangkan terus menerus. Bila perlu, biarkan ia memutuskan kapan percakapan dianggap selesai.