Saat ini banyak bukti yang menunjukan bahwa ingatan kita tidak hanya jauh labih baik dibandingkan dengan yang kita perkirakan, namun bisa dikatakan sempurna. Berikut 7 Fakta Menarik Mengenai Potensi Otak, yaitu :
1. Mimpi
Banyak orang bermimpi bertemu dengan kenalan, teman, keluarga, dan kekasih mereka yang hampir selama 20 atau 40 tahun tidak pernah bertemu atau bahkan tidak pernah mereka pikirkan. Namun dalam mimpi mereka, gambaran yang muncul sangat sempurna, semua warna yang detil sama persis dengan kehidupan yang nyata. Hal ini menegaskan bahwa dalam salah satu bagian otak terdapat sebuah tempat penyimpanan yang luas untuk berbagai gambar dan hubungan yang tidak berubah gambar ini bisa diambil kembali.
2. Ingatan Acak Secara Tiba-tiba
Secara umum, semua orang memiliki pengalaman yang berkaitan dengan waktu dan tiba-tiba mengingat kembali orang-oramg atau peristiwa di masa lalu dan kehidupan mereka. Hal ini sering kali terjadi misalnya saat anda mengunjungi SD tempat dulu anda sekolah. Satu sentuhan, bau, pandangan, atau suara bisa membawa kembali berbagai pengalaman yang mungkin anda kira telah anda lupakan. Kemampuan panca indra untuk menghasilkan kembali gambar-gambar dalam ingatan secara sempurna, ditambah dengan fakta bahwa bau masakan atau suara dari lagu bisa membawa pikiran anda kembali ke masa lalu. Hal ini menunjukan bahwa jika ada ‘situasi pemicu’ yang lebih tepat, maka akan banyak informasi yang dapat dikumpulkan kembali. Dari pengalaman-pengalaman seperti ini kita tahu bahwa otak tetap menyimpan informasi-informasi tersebut.
3. Sang ‘S’ (Shareshevsky) Dari Rusia
Beberapa puluh tahun yang lalu seorang wartawan muda Rusia, Shereshevsky (dalam The mind of Mnomonist oleh A. R. Luria disebut dengan nama ‘S’), mengikuti sebuah pertemuan editorial, dan dia adalah satu-satunya wartawan yang tidak membuat cacatan. Saat dipaksa menjelaskan, dia malah bingung dan yang membuat heran para wartwan lain adalah bahwa dia benar-benar tidak mengerti mengapa mereka harus membuat catatan. Penjelasan yang diberikan adalah bahwa ternyata dia mampu mengingat apa saja yang dikatakan oleh si pembicara, jadi apa gunanya membuat catatan? Setelah ditantang, ‘S’ akhirnya bersedia maju kadepan dan mengulang semua yang telah dikatakan oleh si pembicara, kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan bahkan nada suaranya. Selama 30 tahun selanjutnya, dia diteliti oleh Alexander Luria, seorang psikolog terkemuka dan ahli tentang masalah ingatan di Rusia. Luria menyatakan bahwa ‘S’ sepenuhnya normal namum memliki ingatan yang sempurna. Luria juga mengatakan bahwa pada saat masih kecil ‘S’ secara tidak sengaja menemukan prinsip-prinsip mnomonic yang selanjutnya menjadi bagian dari fungsi alamiahnya.
4. Eksperimen Profesor Rosensweig
Profesor Mark Rosensweig, seorang ahli psikologi dan neuropsikologi California, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari sel otak dan kemampuan menyimpan darinya. Pada tahun 1974, dia menyatakan bahwa sekalipun kita diberi informasi baru setiap detik seumur hidup, separuh kapasitas penyimpanan otak kita saja belum sepenuhnya terisi. Dia menekankan bahwa masalah-masalah ingatan tidak ada kaitannya dengan kapasitas otak namun lebih berkaitan dengan penanganan terhadap kapasitas yang tak terbatas itu.
5. Eksperimen profesor Penfield
Profesor Wilder Penfield dari Kanada memperoleh penemuan tentang kapasitas ingtan manusia secara tidak sengaja.pada saat itu dia tengah menstimulasikan sel-sel otak dengan sejumlah elektroda kecil untuk menemukan bagian-bagian otak yang menyebabkan apilepsi.
Apa yang mengejutkannya adalah pada saat menstimulasi sel-sel otak tertentu, pasien tiba-tiba mengingat pengalaman-pengalaman di masa lalu. Para pasien mengatakan bahwa apa yang mereka ingat bukanlah gambaran sederhana namun semua aspek dari pengalaman mereka, termasuk bau, suara, gerakan dan rasa. Pengalaman yang mereka ingat termasuk mulai beberapa jam sebelum dilakukan pemeriksaan sampai 40 tahun sebelumnya.
Sehubungan dengan hal ini, Penfield menyatakan bahwa dalam masing-masing sel otak atau kumpulan sel otak terdapat suatu tempat penyimpanan informasi yang sempurna, dan jika kita bisa menemukan pemicu yang tepat maka kita bisa mengingat kembali seluruh peristiwa yang telah terjadi.
6. Kemampuan Membuat Pola Dari Otak Anda
Profesor Pyotr Anokhin, murid Pavlov yang paling cerdas, menghabiskan tahun-tahun terakhirnya menyelidiki kemampuan otak dalam membuat pola. Hasil temuan sangat berarti bagi para peneliti yang telah mempelajari tentang otak manusia. Ingatan manusia dicatat dalam bentuk pola-pola kecil, atau sirkuit elektro magnetik, yang dibentuk oleh sel-sel otak yang saling berhubungan satu sama yang lain.
Anokhin sebelumnya telah mengetahui bahwa otak terdiri dari satu juta juta (1.000.000.000.000) sel otak, namun jumlah sel ini yang besar ini masih cukup kecil bila di bandingkan dengan jumlah pola yang bisa di buat oleh otak. Dengan mengunakan mikroskop elektron dan coputer canggih, dan memperoleh jumlah yang sangaat luar biasa. Anokhim menghitung bahwa jumlah pola, atau ‘derajat kebebasan’, dari otak adalah sedmikian besar sehingga bila ditulis dalam bentuk bilangan panjangnya bisa satu baris. Sedangkan bila di tulis dalam bentuk huruf panjangnya akan lebih dari sepuluh setengah juta kilo meter. Dengan jumlah kemungkinan yang demikian besar, maka otak bisa dikatakan seperti keyboard di mana ratusan juta nada bisa dimainkan.
7. Pengalaman Mendekati Kematian
Banyak orang melihat dengan jelas gelembung-gelebung air permukaan kolam renang dari dasar saat mengetahui bahwa mereka akan tenggelam dua menit berikutnya; atau melihat lereng gunung yang bergerak capat saat mereka jatuh; atau merasakan datangnya sebuah kereta barang seberat 10 ton dan menabrak mereka dengan kecepatan 60 mil per jam. Hal yang sama seringkali bisa dilihat dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang selamat dri peristiwa seperti di atas. Di saat-saat ‘pertimbangan terakhir’ seperti itu, otak memperlambat segala sesuatu dan menggambarkan kembali semua pengalaman yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Saat diminta mengakui bahwa apa yang mereka alami hanyalah beberapa gambaran tentang pengalaman penting, mereka bersikeras bahwa apa yang mereka alami seluruh gambaran dari kehidupan mereka, termasuk hal-hal yang sama sekali mereka lupakan sampai saat peristiwa itu terjadi. ‘Seluruh hidupku tergambar di hadapanku’ hampir menjadi ungkapan klise yang menyertai pengalaman-pengalaman mendekati kematian seperti ini. Kesamaan pengalaman seperti ini sekali lagi membuktikan hebatnya kemampuan ingatan manusia.
1. Mimpi
Banyak orang bermimpi bertemu dengan kenalan, teman, keluarga, dan kekasih mereka yang hampir selama 20 atau 40 tahun tidak pernah bertemu atau bahkan tidak pernah mereka pikirkan. Namun dalam mimpi mereka, gambaran yang muncul sangat sempurna, semua warna yang detil sama persis dengan kehidupan yang nyata. Hal ini menegaskan bahwa dalam salah satu bagian otak terdapat sebuah tempat penyimpanan yang luas untuk berbagai gambar dan hubungan yang tidak berubah gambar ini bisa diambil kembali.
2. Ingatan Acak Secara Tiba-tiba
Secara umum, semua orang memiliki pengalaman yang berkaitan dengan waktu dan tiba-tiba mengingat kembali orang-oramg atau peristiwa di masa lalu dan kehidupan mereka. Hal ini sering kali terjadi misalnya saat anda mengunjungi SD tempat dulu anda sekolah. Satu sentuhan, bau, pandangan, atau suara bisa membawa kembali berbagai pengalaman yang mungkin anda kira telah anda lupakan. Kemampuan panca indra untuk menghasilkan kembali gambar-gambar dalam ingatan secara sempurna, ditambah dengan fakta bahwa bau masakan atau suara dari lagu bisa membawa pikiran anda kembali ke masa lalu. Hal ini menunjukan bahwa jika ada ‘situasi pemicu’ yang lebih tepat, maka akan banyak informasi yang dapat dikumpulkan kembali. Dari pengalaman-pengalaman seperti ini kita tahu bahwa otak tetap menyimpan informasi-informasi tersebut.
3. Sang ‘S’ (Shareshevsky) Dari Rusia
Beberapa puluh tahun yang lalu seorang wartawan muda Rusia, Shereshevsky (dalam The mind of Mnomonist oleh A. R. Luria disebut dengan nama ‘S’), mengikuti sebuah pertemuan editorial, dan dia adalah satu-satunya wartawan yang tidak membuat cacatan. Saat dipaksa menjelaskan, dia malah bingung dan yang membuat heran para wartwan lain adalah bahwa dia benar-benar tidak mengerti mengapa mereka harus membuat catatan. Penjelasan yang diberikan adalah bahwa ternyata dia mampu mengingat apa saja yang dikatakan oleh si pembicara, jadi apa gunanya membuat catatan? Setelah ditantang, ‘S’ akhirnya bersedia maju kadepan dan mengulang semua yang telah dikatakan oleh si pembicara, kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan bahkan nada suaranya. Selama 30 tahun selanjutnya, dia diteliti oleh Alexander Luria, seorang psikolog terkemuka dan ahli tentang masalah ingatan di Rusia. Luria menyatakan bahwa ‘S’ sepenuhnya normal namum memliki ingatan yang sempurna. Luria juga mengatakan bahwa pada saat masih kecil ‘S’ secara tidak sengaja menemukan prinsip-prinsip mnomonic yang selanjutnya menjadi bagian dari fungsi alamiahnya.
4. Eksperimen Profesor Rosensweig
Profesor Mark Rosensweig, seorang ahli psikologi dan neuropsikologi California, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari sel otak dan kemampuan menyimpan darinya. Pada tahun 1974, dia menyatakan bahwa sekalipun kita diberi informasi baru setiap detik seumur hidup, separuh kapasitas penyimpanan otak kita saja belum sepenuhnya terisi. Dia menekankan bahwa masalah-masalah ingatan tidak ada kaitannya dengan kapasitas otak namun lebih berkaitan dengan penanganan terhadap kapasitas yang tak terbatas itu.
5. Eksperimen profesor Penfield
Profesor Wilder Penfield dari Kanada memperoleh penemuan tentang kapasitas ingtan manusia secara tidak sengaja.pada saat itu dia tengah menstimulasikan sel-sel otak dengan sejumlah elektroda kecil untuk menemukan bagian-bagian otak yang menyebabkan apilepsi.
Apa yang mengejutkannya adalah pada saat menstimulasi sel-sel otak tertentu, pasien tiba-tiba mengingat pengalaman-pengalaman di masa lalu. Para pasien mengatakan bahwa apa yang mereka ingat bukanlah gambaran sederhana namun semua aspek dari pengalaman mereka, termasuk bau, suara, gerakan dan rasa. Pengalaman yang mereka ingat termasuk mulai beberapa jam sebelum dilakukan pemeriksaan sampai 40 tahun sebelumnya.
Sehubungan dengan hal ini, Penfield menyatakan bahwa dalam masing-masing sel otak atau kumpulan sel otak terdapat suatu tempat penyimpanan informasi yang sempurna, dan jika kita bisa menemukan pemicu yang tepat maka kita bisa mengingat kembali seluruh peristiwa yang telah terjadi.
6. Kemampuan Membuat Pola Dari Otak Anda
Profesor Pyotr Anokhin, murid Pavlov yang paling cerdas, menghabiskan tahun-tahun terakhirnya menyelidiki kemampuan otak dalam membuat pola. Hasil temuan sangat berarti bagi para peneliti yang telah mempelajari tentang otak manusia. Ingatan manusia dicatat dalam bentuk pola-pola kecil, atau sirkuit elektro magnetik, yang dibentuk oleh sel-sel otak yang saling berhubungan satu sama yang lain.
Anokhin sebelumnya telah mengetahui bahwa otak terdiri dari satu juta juta (1.000.000.000.000) sel otak, namun jumlah sel ini yang besar ini masih cukup kecil bila di bandingkan dengan jumlah pola yang bisa di buat oleh otak. Dengan mengunakan mikroskop elektron dan coputer canggih, dan memperoleh jumlah yang sangaat luar biasa. Anokhim menghitung bahwa jumlah pola, atau ‘derajat kebebasan’, dari otak adalah sedmikian besar sehingga bila ditulis dalam bentuk bilangan panjangnya bisa satu baris. Sedangkan bila di tulis dalam bentuk huruf panjangnya akan lebih dari sepuluh setengah juta kilo meter. Dengan jumlah kemungkinan yang demikian besar, maka otak bisa dikatakan seperti keyboard di mana ratusan juta nada bisa dimainkan.
7. Pengalaman Mendekati Kematian
Banyak orang melihat dengan jelas gelembung-gelebung air permukaan kolam renang dari dasar saat mengetahui bahwa mereka akan tenggelam dua menit berikutnya; atau melihat lereng gunung yang bergerak capat saat mereka jatuh; atau merasakan datangnya sebuah kereta barang seberat 10 ton dan menabrak mereka dengan kecepatan 60 mil per jam. Hal yang sama seringkali bisa dilihat dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang selamat dri peristiwa seperti di atas. Di saat-saat ‘pertimbangan terakhir’ seperti itu, otak memperlambat segala sesuatu dan menggambarkan kembali semua pengalaman yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Saat diminta mengakui bahwa apa yang mereka alami hanyalah beberapa gambaran tentang pengalaman penting, mereka bersikeras bahwa apa yang mereka alami seluruh gambaran dari kehidupan mereka, termasuk hal-hal yang sama sekali mereka lupakan sampai saat peristiwa itu terjadi. ‘Seluruh hidupku tergambar di hadapanku’ hampir menjadi ungkapan klise yang menyertai pengalaman-pengalaman mendekati kematian seperti ini. Kesamaan pengalaman seperti ini sekali lagi membuktikan hebatnya kemampuan ingatan manusia.