Penyakit flu burung kembali mencuat. Namun, tidak perlu cemas. Ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk menghindarkan bahaya penyakit ini. Guru Besar FKH-UGM, R Wasito, sempat menyatakan beberapa waktu lalu bahwa masyarakat harus benar-benar waspada terhadap serangan flu burung. Apalagi, lalat mungkin saja bisa berfungsi sebagai vektor mekanis dan vektor biologi dari virus Avian influenza (flu burung). Sehubungan dengan hal itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. Berikut 7 Tips Supaya Terhindar dari Flu Burung, yaitu :
1. Menjaga lingkungan supaya bersih dari kotoran-kotoran dan sampah karena sepasang lalat dalam waktu tiga sampai lima bulan bisa menghasilkan triliunan lala-lalat baru.
2. Peternakan ayam oleh penduduk yang dipelihara secara liar supaya dikandangkan sehingga bila terjadi wabah flu burung bisa diatasi.
3. Yang dipantau hanya peternakan rakyat dan harus diawasi dan diamati secara ketat. Karena, biasanya kalau pada peternakan rakyat ada ayam satu mati dibiarkan saja dan ini yang bisa menyebarkan virus menyebar. Kalau peternak yang sudah besar biasanya pengelolaannya sudah bagus dan bersih.
4. Melakukan stamping out, yaitu bila ada ayam yang mati langsung dikubur tertutup dan diberi desinfektan.
5. Dilakukan perubahan manajemen menjadi close house yaitu dibuat kandang tertutup.
6. Penyuluhan secara berkelanjutan yang didukung dengan kesadaran masyarakat sehingga mereka bisa melakukan apa yang harus dilakukan bila ada kasus flu burung termasuk juga selalu menjaga kesehatan lingkungan untuk mencegah terjadinya wabah Avian. Hal itu dilakukan mulai dari lingkungan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kotamadya/kabupaten sampai provinsi. Untuk hewan unggas lainnya yang terbuka harus selalu diamati bila ada gejala klinis.
7. Tidak perlu dilakukan vaksinasi secara massal. Karena, tipe dan subtipe virus AI itu banyak sekali. Penelitian yang dilakukan oleh FKH UGM terhadap ayam-ayam yang mati dan sakit dan diisolat pada tahun 2003 ada sembilan isolat. Jadi, bila vaksinnya berasal dari H5N1 sedangkan tipe virus influenzanya bukan H5N1, antibodinya tidak bisa mengenali, sehingga percuma. Saat ini di seluruh dunia sudah ada 85 isolat virus flu burung. Selain itu masyarakat juga diimbau agar menghindari kontak dengan unggas sakit, selalu membiasakan cuci tangan pakai sabun, senantiasa menjaga kesehatan dan segera berobat saat tubuh mulai menunjukkan gejala tanda sakit.
1. Menjaga lingkungan supaya bersih dari kotoran-kotoran dan sampah karena sepasang lalat dalam waktu tiga sampai lima bulan bisa menghasilkan triliunan lala-lalat baru.
2. Peternakan ayam oleh penduduk yang dipelihara secara liar supaya dikandangkan sehingga bila terjadi wabah flu burung bisa diatasi.
3. Yang dipantau hanya peternakan rakyat dan harus diawasi dan diamati secara ketat. Karena, biasanya kalau pada peternakan rakyat ada ayam satu mati dibiarkan saja dan ini yang bisa menyebarkan virus menyebar. Kalau peternak yang sudah besar biasanya pengelolaannya sudah bagus dan bersih.
4. Melakukan stamping out, yaitu bila ada ayam yang mati langsung dikubur tertutup dan diberi desinfektan.
5. Dilakukan perubahan manajemen menjadi close house yaitu dibuat kandang tertutup.
6. Penyuluhan secara berkelanjutan yang didukung dengan kesadaran masyarakat sehingga mereka bisa melakukan apa yang harus dilakukan bila ada kasus flu burung termasuk juga selalu menjaga kesehatan lingkungan untuk mencegah terjadinya wabah Avian. Hal itu dilakukan mulai dari lingkungan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kotamadya/kabupaten sampai provinsi. Untuk hewan unggas lainnya yang terbuka harus selalu diamati bila ada gejala klinis.
7. Tidak perlu dilakukan vaksinasi secara massal. Karena, tipe dan subtipe virus AI itu banyak sekali. Penelitian yang dilakukan oleh FKH UGM terhadap ayam-ayam yang mati dan sakit dan diisolat pada tahun 2003 ada sembilan isolat. Jadi, bila vaksinnya berasal dari H5N1 sedangkan tipe virus influenzanya bukan H5N1, antibodinya tidak bisa mengenali, sehingga percuma. Saat ini di seluruh dunia sudah ada 85 isolat virus flu burung. Selain itu masyarakat juga diimbau agar menghindari kontak dengan unggas sakit, selalu membiasakan cuci tangan pakai sabun, senantiasa menjaga kesehatan dan segera berobat saat tubuh mulai menunjukkan gejala tanda sakit.