Masalah lingkungan yang semangkin hari semangkin parah memang cukup
memeprihatinkan sehinga banyak timbul berbagai ide untuk tetap
melestarikan lingkungan agar tetap lestari dari beberapa ide tersebut
ternyata ada beberapa ide yang tergolong unik dan mungkin gak masuk akal
nah berikut ini ada 7 Ide Unik Dalam Mengatasi Masalah Lingkungan kamu
mau tahu seperti apa aja idenya simak berikut ini.
1. Melingkari bumi dengan kaca pemantul sinar
Ketika
anda sedang berada di pantai, anda mungkin ingin menghindari silaunya
sinar matahari dengan memakai kacamata hitam atau sebuah topi. Beberapa
ilmuwan mengusulkan strategi serupa dalam menurunkan pemanasan global:
membuat sebuah cincin pemantul sinar matahari dan debua angkasa di orbit
sekitar daerah khatulistiwa. Ide ini akan menurunkan jumlah
radiasi sinar matahari yang mengenai planet dan beberapa pemicu gas
rumah kaca. Ide liar ini akan berbiaya sangat mahal, dengan potensi
harga sekitar trilyunan dollar Amerika.
2. Mengisi laut dengan material besi
Ini
adalah ide dasarnya: proses fotosintesis plankton memerlukan karbon
dioksida dari udara untuk membuat makanan. Ketika plankton mati, mereka
akan tenggelam ke dasar lautan bersama dengan karbon yang di hisapnya. Karena
besi merangsang pertumbuhan plankton, beberapa orang menyatakan untuk
memupuk lautan dengan material besi untuk menciptakan banyak plankton
yang dapat menghisap karbon dioksida. Beberapa perusahaan swasta
bergabung untuk menumpahkan besi ke dalam laut untuk menjual kredit
karbon, tetapi para ilmuwan mempertanyakan seberapa efektifkah
penyerapan karbon. Beberapa kelompok pecinta lingkungan juga
memperingatkan bahwa besi dapat melukai ekosistem lokal.
3. Terus gerakkan dan campurkan lautan
Ahli
lingkungan dan pakar masa depan James Lovelock, pencipta hipotesa Gaia,
membuat skema yang lucu dalam mengatasi pemanasan global. Ide lovelock
adalah menggunakan pipa untuk menstimulasi bercampurnya lautan-lautan di
dunia, sampai ke kedalaman, air kaya nutrsi akan memberi makan kumpulan
ganggang yang akan mengisap karbon dioksida dari atmosfir dan tenggelam
bersama ganggang ke dasar lautan ketika mati. Tetapi metode ini hanya
bersifat sementara, karena pemanasan akan terus terjadi.
4. Mengisi udara dengan belerang
Beberapa
tipe aerosol atau penyegar udara, partikel-partikel kecil akan
terperangkap di udara dan mengakibatkan efek pendinginan di atmosfir.
Partikel-partikel ini akan menghalangi beberapa radiasi panas matahari
dan menghamburkannya kembali ke angkasa. Efek pendinginan pada
iklim bumi biasanya dapat terlihat setelah letusan gunung berapi, yang
mana memuntahkan berjuta-juta ton belerang ke dalam atmosfir. Beberapa
ilmuwan menyatakan bahwa untuk mentetralkan pemanasan global, kita dapat
meniru perilaku alam dengan menginjeksikan belerang ke dalam atmosfir.
Satu masalah yang akan muncul adalah rencana ini akan mengakibatkan
hujan asam.
5. Biarkan cacing berada di dapur
Cacing dapat berguna dengan meletakkan mereka ke dalam sampah organik yang selanjutnya berubah menjadi kompos.
6. Rubah pola makan
Jika
orang Amerika banyak berjalan dan menghindari makan daging merah, kita
dapat menurunkan emisi karbon dioksida dan menyerang epidemi kegemukan.
Seorang ilmuwan telah menghitung bahwa jika semua orang Amerika berusia
antara 10 sampai 74 tahun berjalan kaki setengah jam sehari sebagai
pengganti naik mobil, maka itu akan memotong emisi karbon dioksida
sebanyak 64 juta ton (dan juga beberapa kilogram berat tubuh). Badan
pangan PBB, Food and Agriculture Organization melaporkan bahwa industri
daging merah bertanggung jawab atas 18% dari emisi gas, melalui
penggunaan pupuk buatan, pupuk kandang dan energi yang diperlukan untuk
transportasi pakan ternak dan daging merah.
7. Mengubur gas karbon
Ketika
kita terus memanasi bumi dengan karbon dioksida, beberapa ilmuwan
mengusulkan untuk menarik gas karbon dioksida yang berlebih dan
menyimpannya ke suatu tempat, mungkin di bawah tanah, lapisan batu bara
atau ladang gas dan minyak yang sudah kosong. Untuk melakukannya,
karbon dioksida harus di pisahkan dari pabrik, di kompresi dan di
injeksikan ke bawah tanah, yang mana akan bertahan selama ribuan tahun.
Masih terdapat beberapa pertanyaan mengenai biaya penyedotan karbon
dioksida dari pabrik, dan masalah lingkungan terhadap bocornya gas dari
dalam tanah.