Peluru kendali, rudal , peluru berpandu atau misil
 adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki 
sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. 
Dalam penggunaan sehari-hari, istilah “misil” merujuk kepada roket 
dengan sistem kendali, sedangkan “roket” digunakan untuk roket tanpa 
sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain
 perbedaan sistem kendali.
Peluru kendali pertama digunakan dalam 
sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang 
paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem 
autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada 
yang rute telah ditentukan sebelumnya. Nah berikut ini ada 7 jenis 
peluru kendali yang pernah ada di dunia saat ini mau tahu apa aja itu 
simak berikut ini.
1. Peluru kendali balistik

Peluru
 kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan trayektori
 yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya. Peluru 
kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja. Peluru 
kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh 
Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter 
Dornberger. Peluru kendali balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap 
seperti silo misil, kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam.
 Tahap peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa 
menit dan dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket. Trayektori 
rudal balistik terdiri dari tiga tahap yaitu tahap peluncuran, tahap 
terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfer Bumi.
2. Peluru kendali jelajah

Peluru
 kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan 
menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya
 adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk membawa hulu
 ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau 
ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Peluru kendali jelajah modern
 dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau di atas subsonik, 
menggunakan sistem kendali otomatis dan terbang pada ketinggian rendah 
untuk menghindari radar. Rudal jelajah pertama yang dikembangkan adalah 
Kettering Bug yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk 
digunakan dalam Perang Dunia I. Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang
 telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk 
kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. 
Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I 
selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini yang terkenal
 antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai jangkauan 
1.100 km.
3.  Peluru kendali anti-kapal

Peluru
 kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk 
menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan 
sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah
 salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang 
Dunia II. Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu
 sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya 
dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari 
kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat. Rudal 
anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan 
Henschel Hs 293.
Contoh peluru kendali anti kapal :
- Boeing Harpoon (USA) – 221 kg warhead, 93-315 km range depending on platform
 - C-802/YJ-82 CSS-N-8 ‘Saccade’ (China) – 165 kg warhead, 500+ km range
 - Exocet (France) – 165 kg warhead, 70-180 km range
 - RBS-15 (Sweden) – 200 kg warhead, 200 km range
 - Sea Eagle (UK) – 230 kg warhead, 110+ km range
 - Kh-35 (Rusia) – 1645 kg warhead, 130 km range
 
4.  Peluru kendali darat ke udara

Peluru
 kendali darat ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan dari 
darat untuk menghancurkan pesawat. Istilah terkenal untuk rudal jenis 
ini adalah SAM yang merupakan singkatan dari rudal darat ke udara dalam 
bahasa Inggris yaitu suface-to-air missile. Rudal darat ke 
udara dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM 
terkecil yang dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan 
oleh seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari
 jenis ini adalah Aegis.
5. Peluru kendali udara ke udara

Peluru
 kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang 
dengan target menghancurkan pesawat musuh. Rudal udara ke udara yang 
terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat. 
Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak 
radar, inframerah atau laser. Rudal udara ke udara umumnya berbentuk 
panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan 
tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket berbahan
 bakar padat atau cair. MBDA Meteor buatan Britania Raya menggunakan 
ramjet dan dapat mencapai kecepatan Mach 4.
 6. Peluru kendali anti-tank
Peluru
 kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk menghancurkan
 tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank generasi 
pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan joystick.
 Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire 
menggunakan radio, penanda laser atau kamera di ujung rudal. Rudal 
anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin buatan AS dan Nag 
buatan India adalah dari jenis “tembak dan lupakan”. Nag menggunakan 
pelacak inframerah serta gelombang milimeter.
7.  Peluru kendali anti-balistik

Peluru
 kendali anti-balistik adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk 
menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal 
anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 
Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk 
melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang 
menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian 
dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika 
Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.