Akibat kerisis ekonomi dan kurangnya dana dalam pembagunan rumah dan 
gedung membuat bangunan yang seharusnya menjadi surga dan kota yang 
nayaman kini  terbengkalai sehinga tampak mengerikan dan angker layaknya
 kota hantu. Kota-kota hantu seperti ini sudah menjadi pemandangan biasa di Spanyol dan Irlandia.
Diprediksi
 sebanyak 1,5 juta rumah tak terjual dan dibiarkan kosong di Spanyol, 
belum termasuk rumah-rumah yang belum selesai dibangun. Sementara di 
Irlandia, sebanyak 33.000 rumah kosong tak bertuan berdasarkan laporan 
Departemen Lingkungan yang dikutip CNBC, Jumat (3/5/2012). Kamu 
ingin tahu di mana kota hantu akibat rumah ruamah tidak berprnghuni, 
tidak laku laku terjual dan belum jadi itu simak berikut ini.
1. Sandyford, Irlandia

Konstruksi
 yang mangkrak banyak terlihat di daerah selatan Sandyford, dekat 
Dublin. Sebanyak 600 rumah dibiarkan tidak selesai hampir di seluruh 
wilayah tersebut. Padahal, tanah dan rumah di wlayah tersebut sebelumnya
 paling diincar dan paling mahal di seluruh Eropa. Berdasarkan 
analisis National Institute for Regional and Spatial, rumah-rumah 
tersebut rencananya akan digunakan untuk karyawan perusahaan-perusahaan,
 disumbangkan ke universitas atau pasien yangs edang rawat jalan di kota
 itu. Tapi bisa juga akhirnya bangunan tak terawat itu akan dihancurkan.
2. Sesena, Spanyol

Sebuah
 rambu lalu lintas berdiri di antara komplek apartemen di pemukiman 
Francisco Hernando, dekat Madrid. Rencana awalnya 13.000 apartemen akan 
dibangun di wilayah tersebut, tapi hany 5.100 yang berdiri, dan 
kebanyakan justru tak bertuan. Bahkan, warga Spanyol yang pernah 
membelinya berusaha untuk menjual meski dengan risiko kerugian yang 
sangat besar. Salah satu contohnya, Juan Carlos Caballero, yang 
membeli apartemen di 2008 seharga 185.000 euro, berdekatan dengan 
apartemen ayahnya yang sudah lebih ada lebih dulu. Keduanya menyangka 
harga rumah akan terus naik seperti tren yang terjadi di tahun 90an.
Bersamaan
 dengan jatuhnya pasar properti Spanyol akibat krisis, akses keduanya 
untuk ke supermarket, rumah sakit bahkan transportasi umum ke Madrid 
menjadi sangat sulit. Satu-satunya toko yang beroperasi adalah restoran 
yang hanya buka di akhir pekan.
3. Galway, Irlandia

Terdapat
 483 rumah layak tinggal tapi tak berpenghuni di County Galway. Sebanyak
 seperempat di antaranya sudah tidak terawat. Rumah kosong dan 
lingkungan yang terbengkalai seperti ini terbukti berbahaya bagi 
lingkungan sekitar. Ada banyak lubang saluran air yang dibiarkan 
terbuka, dan potensi bangunan ambruk.
4. Yebes, Spanyol

Dekat
 Madrid ibukota Spanyol ada sebuah kota kecil yang masih dalam tahap 
pengembangan, yaitu Yebes. Sebanyak 9.000 apartemen dan rumah-rumah 
kecil seharusnya sudah selesai dibangun di dekat jalur kereta cepat yang
 terhubung dengan kota. Sehingga masyarakat setempat hanya perlu 
menghabiskan waktu 20 menit sampai ke pusat kota. Sayangnya hanya 1.500 
yang sempat dibangun sebelum pengembangnya bangkrut. Sekarang ini,
 hanya 3.000 orang yang tinggal di wilayah tersebut, jauh dari perkiraan
 sebelumnya 30.000 orang. Bahkan, pemerintah pun batal mengoperasikan 
stasiun di tempat tersebut. Walikota Yebes, Joaquin Ormazabal, 
mengatakan kepada AP bahwa “stasiunnya sudah dibangun, dan kereta sudah 
dibeli, tapi belum sempat beroperasi.”Rumah yang tadinya 
dipasarkan dengan harga 240.000 euro sekarang dijual setengah harga. 
Populasi di Yebes pun secara perlahan meningkat akibat diskon rumah 
tersebut, tapi Ormazabal mengatakan, perlu waktu puluhan tahun supaya 
seluruh lahan tersebut dibangun sepenuhnya. “Sekarang ini tidak ada 
orang yang ingin membangun apapun di Spanyol,” ujarnya.
5. Leitrim, Irlandia

Rumah setengah jadi terbengkalai di komplek pengembangan pemukiman 
Keshcarrigan, provinsi Leitrim. Banyak sekali kota maupun desa yang 
‘ketularan’ gagalnya pengembangan wilayah tersebut. Secara perlahan tapi
 pasti, populasi kota-kota di sekitarnya mulai ikut berkurang, seperti 
desa Lakeside yang punya sekitar 200 rumah, 50 diantaranya yang kosong. 
Tidak ada lagi rumah yang dijual di tempat itu, meski jika ada pembeli, 
rumah-rumah itu sudah tak lagi diselesaikan oleh pengembangnya.