Berhubungan seksual menjelang tidur sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan banyak pasangan berumah tangga. Namun, bagaimana dengan mereka yang terbiasa bercinta saat tengah tidur pulas?
Dunia medis menyebutnya sebagai salah satu gangguan tidur: seksomnia. Kondisi yang memungkinkan seseorang melakukan aktivitas seksual sembari tidur. Meski melakukannya dengan mata terbuka, penderita tak akan ingat apapun ketika bangun.
Penyebab? Peneliti belum dapat mengungkap penyebab seksomnia secara spesifik. Berdasar survei online University Health Network di Toronto pada 2006, seksomnia bisa terjadi akibat pengaruh alkohol, penggunaan obat-obatan, kelelahan, dan stres.
Profesor Michael Mangan dari University of New Hampshire di Durham, menambahkan bahwa bentuk perilaku seksual penderita seksomnia beragam. Tak melulu persetubuhan, tapi bisa juga sebatas cumbuan, sentuhan halus, atau suara rintihan nikmat.
Penderita gangguan tidur ini umumnya dari kalangan dewasa dan remaja. "Walau jumlahnya sedikit, sekitar satu sampai dua persen, akan tetapi ini adalah bagian dari parasomnia, seperti berjalan sambil tidur," kata Mangan, seperti dikutip everydayhealth.
Mangan menambahkan, mereka yang mengalami umumnya memiliki sejarah tentang gangguan tidur. Berdasarkan penelitian Associated Professional Sleep Societies, sekitar delapan persen pasien gangguan tidur mengalami seksomnia. Angka penderita pria lebih banyak dibandingkan wanita.
Tidak ada efek merugikan terhadap kesehatan fisik. Namun, mereka yang menderita seksomnia umumnya mengalami masalah mental. Mereka rentan kehilangan percaya diri menghadapi hubungan asmara. Bayangkan betapa tersinggungnya pasangan ketika Anda sama sekali tak ingat cumbuan nikmat semalam.
Sejauh ini, belum ada sistem pengobatan pasti untuk mengatasi seksomnia. Dokter biasanya hanya fokus menelusuri kemungkinan pemicunya. Jika akibat stres misalnya, dokter akan melakukan terapi untuk membantu melawan stres sehingga penderita memiliki kualitas tidur yang baik.
Dunia medis menyebutnya sebagai salah satu gangguan tidur: seksomnia. Kondisi yang memungkinkan seseorang melakukan aktivitas seksual sembari tidur. Meski melakukannya dengan mata terbuka, penderita tak akan ingat apapun ketika bangun.
Penyebab? Peneliti belum dapat mengungkap penyebab seksomnia secara spesifik. Berdasar survei online University Health Network di Toronto pada 2006, seksomnia bisa terjadi akibat pengaruh alkohol, penggunaan obat-obatan, kelelahan, dan stres.
Profesor Michael Mangan dari University of New Hampshire di Durham, menambahkan bahwa bentuk perilaku seksual penderita seksomnia beragam. Tak melulu persetubuhan, tapi bisa juga sebatas cumbuan, sentuhan halus, atau suara rintihan nikmat.
Penderita gangguan tidur ini umumnya dari kalangan dewasa dan remaja. "Walau jumlahnya sedikit, sekitar satu sampai dua persen, akan tetapi ini adalah bagian dari parasomnia, seperti berjalan sambil tidur," kata Mangan, seperti dikutip everydayhealth.
Mangan menambahkan, mereka yang mengalami umumnya memiliki sejarah tentang gangguan tidur. Berdasarkan penelitian Associated Professional Sleep Societies, sekitar delapan persen pasien gangguan tidur mengalami seksomnia. Angka penderita pria lebih banyak dibandingkan wanita.
Tidak ada efek merugikan terhadap kesehatan fisik. Namun, mereka yang menderita seksomnia umumnya mengalami masalah mental. Mereka rentan kehilangan percaya diri menghadapi hubungan asmara. Bayangkan betapa tersinggungnya pasangan ketika Anda sama sekali tak ingat cumbuan nikmat semalam.
Sejauh ini, belum ada sistem pengobatan pasti untuk mengatasi seksomnia. Dokter biasanya hanya fokus menelusuri kemungkinan pemicunya. Jika akibat stres misalnya, dokter akan melakukan terapi untuk membantu melawan stres sehingga penderita memiliki kualitas tidur yang baik.
0 Komentar untuk "7 Misteri di Balik Gangguan Seksomnia "