Sama seperti fase pacaran (kenalan, pendekatan, kencan, menjadi kekasih), putus cinta pun memiliki tahapan atau fasenya sendiri. Setiap orang pasti mengalaminya setelah putus cinta dan itu sangat wajar. Pastikan Anda bisa tegar melewati setiap tahapnya agar tidak terobsesi kembali ke mantan.
Berikut ini enam fase yang akan Anda alami setelah putus cinta seperti dikutip dari She Knows.
1. Syok
Saat jalinan asmara berakhir, mungkin Anda akan syok, merasa tidak sanggup menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bingung, merana, sakit hati dan takut kesepian biasanya dirasakan saat fase ini. Perasaan itu bisa saja berlangsung hanya satu menit, tapi juga bisa seminggu bahkan berbulan-bulan; bila putus cinta terjadi secara mendadak. Secara fisik, mungkin Anda akan mengalami sulit bernapas dan tidur tak nyenyak.
2. Penyangkalan
"Tidak, ini tidak benar-benar terjadi". Mungkin kata-kata itu yang terlintas dalam pikiran ketika masih diliputi kesedihan karena putus cinta. Anda berusaha menolak keadaan yang sebenarnya, dengan harapan masih bisa kembali pada sang kekasih. Pada fase ini, biasanya seseorang yang baru putus cinta masih sering menelepon, mengirim e-mail, melakukan chat online atau memata-matai mantannya lewat Facebook.
3. Menyendiri
Meskipun perlu dorongan dari teman atau orang terdekat untuk tetap optimis melangkah ke depan, ada kalanya Anda ingin menyendiri. Enggan bertemu teman, malas datang ke acara-acara khusus atau coba menghindar dari orang-orang yang Anda kenal.
4. Menyimpan Amarah
Pada fase ini, Anda mungkin sudah bisa menerima kenyataan kalau hubungan sudah berakhir. Anda pun tak lagi mengasingkan diri. Namun kemarahan masih bersarang di hati Anda. Segala sesuatu yang mengingatkan Anda pada dia; makanan kesukaan, barang-barang pemberian dan tontonan favoritnya membuat Anda lekas kesal atau marah. Anda mungkin berniat membakar foto-fotonya, bahkan menjelekkan mantan di depan orang yang mengenalnya.
5. Berharap Si Dia Akan Kembali
Anda berharap masih bisa memperbaiki hubungan yang telah rusak. Terkadang juga Anda cenderung menyalahkan diri sendiri, kenapa asmara ini bisa berakhir. Di fase ini, seseorang yang putus cinta biasanya akan berusaha tampil semenarik mungkin untuk mencuri kembali perhatian mantan kekasihnya.
6. Penerimaan
Di tahap ini, Anda sudah mulai mengerti kenapa putus dengannya, dan menekankan pada diri sendiri kalau bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Anda pun menyadari bahwa masa lalu dan pengalaman adalah guru terbaik untuk melangkah lebih baik di masa depan. Mencapai fase ini, mungkin bukan sesuatu yang mudah dan perlu waktu hingga berbulan-bulan.
Berikut ini enam fase yang akan Anda alami setelah putus cinta seperti dikutip dari She Knows.
1. Syok
Saat jalinan asmara berakhir, mungkin Anda akan syok, merasa tidak sanggup menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bingung, merana, sakit hati dan takut kesepian biasanya dirasakan saat fase ini. Perasaan itu bisa saja berlangsung hanya satu menit, tapi juga bisa seminggu bahkan berbulan-bulan; bila putus cinta terjadi secara mendadak. Secara fisik, mungkin Anda akan mengalami sulit bernapas dan tidur tak nyenyak.
2. Penyangkalan
"Tidak, ini tidak benar-benar terjadi". Mungkin kata-kata itu yang terlintas dalam pikiran ketika masih diliputi kesedihan karena putus cinta. Anda berusaha menolak keadaan yang sebenarnya, dengan harapan masih bisa kembali pada sang kekasih. Pada fase ini, biasanya seseorang yang baru putus cinta masih sering menelepon, mengirim e-mail, melakukan chat online atau memata-matai mantannya lewat Facebook.
3. Menyendiri
Meskipun perlu dorongan dari teman atau orang terdekat untuk tetap optimis melangkah ke depan, ada kalanya Anda ingin menyendiri. Enggan bertemu teman, malas datang ke acara-acara khusus atau coba menghindar dari orang-orang yang Anda kenal.
4. Menyimpan Amarah
Pada fase ini, Anda mungkin sudah bisa menerima kenyataan kalau hubungan sudah berakhir. Anda pun tak lagi mengasingkan diri. Namun kemarahan masih bersarang di hati Anda. Segala sesuatu yang mengingatkan Anda pada dia; makanan kesukaan, barang-barang pemberian dan tontonan favoritnya membuat Anda lekas kesal atau marah. Anda mungkin berniat membakar foto-fotonya, bahkan menjelekkan mantan di depan orang yang mengenalnya.
5. Berharap Si Dia Akan Kembali
Anda berharap masih bisa memperbaiki hubungan yang telah rusak. Terkadang juga Anda cenderung menyalahkan diri sendiri, kenapa asmara ini bisa berakhir. Di fase ini, seseorang yang putus cinta biasanya akan berusaha tampil semenarik mungkin untuk mencuri kembali perhatian mantan kekasihnya.
6. Penerimaan
Di tahap ini, Anda sudah mulai mengerti kenapa putus dengannya, dan menekankan pada diri sendiri kalau bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Anda pun menyadari bahwa masa lalu dan pengalaman adalah guru terbaik untuk melangkah lebih baik di masa depan. Mencapai fase ini, mungkin bukan sesuatu yang mudah dan perlu waktu hingga berbulan-bulan.