Keajaiban bisa terjadi di mana saja, termasuk di atas meja operasi.
Ingin tahu berbagai pengalaman para wanita yang nyawanya diselamatkan
setelah menjalani berbagai operasi beresiko tinggi? Kita intip bersama
yuk. Tak seorang pun ingin sakit, apalagi sampai berakhir di meja
operasi. Jangankan otak,
jantung, atau wajah, operasi kecil macam bedah usus buntu saja sudah
membuat sebagian dari kita gemetaran. Meski begitu, jika seseorang
mengalami pilihan antara hidup dan mati, maka merupakan jalan yang kemungkinan besar tak dapat dielakkan, seperti beberapa kasus berikut ini.
1. Gadis Haiti dengan tumor seberat 8 kg
1. Gadis Haiti dengan tumor seberat 8 kg
Bagaimana
rasanya bila wajah ‘ditumpangi’ oleh sebuah benjolan seberat 8 kg?
Setidaknya hal inilah yang pernah dialami oleh Marlie Casseus. Hidup
gadis ini normal-normal saja hingga usianya menginjak angka 14. Sejak
diserang sebuah penyakit aneh, wajah gadis ini jadi susah dikenali dan
parahnya, tampak sangat menyeramkan. Akibatnya bukan hanya rasa sakit
secara fisik saja yang harus dideritanya, namun juga penderitaan batin
karena penolakan lingkungan sekitar. Penyakit genetik yang tergolong
langka ini membuat tulang penderitanya jadi bengkak dan melunak seperti
jeli. Tak sampai di situ saja, tekanan tumor pada rongga mata juga telah
menyebabkan kebutaan pada penglihatan Marlie.
Untungnya, sebuah
organisasi sosial Haiti “Good Samaritan’ terketuk hatinya untuk
mengulurkan tangan. Setelah diboyong ke Amerika Serikat, dan bertemu
dengan para dokter di Jackson Memorial Medical Center (Miami), Marlie
memiliki kesempatan untuk sembuh. Melalui bantuan dana yang datang dari
seluruh penjuru dunia, Marlie menjalani operasi selama 17 jam agar tumor
di wajahnya bisa disingkirkan. Hasilnya? Tak ada lagi beban berat di
wajah Marlie.
2. Bayi yang lahir 2 kali
Chad
dan Keri McCartney benar-benar serius saat mengatakan puteri mereka
lahir 2 kali. Bagaimana bisa? Saat itu usia kandungan Keri memasuki
minggu ke-23. Keri dan keluarga kemudian memutuskan untuk mencari tahu
jenis kelamin sang bayi. Hasil pemeriksaan tersebut membuat mereka
shock, sebab dokter menemukan adanya tumor besar yang tumbuh dari tulang
ekor sang janin
.
Mau tak mau, calon bayi perempuan ini harus
dioperasi. Kelahiran pertama bayi ini terjadi saat para ahli bedah
mengambil janin mungil ini dari dalam rahim Keri untuk menyingkirkan
tumor yang bisa membunuhnya, bahkan sebelum ia dilahirkan. Sepuluh
minggu setelah operasi, Macie kecil lahir lagi dengan sehat dan siap
menyambut dunia baru.
3. Gadis separuh otak
Jessie
Hall masih menduduki bangku TK saat ia harus menjalani operasi
pengangkatan sebagian otaknya. Jessie mulai mengalami serangan pertama
dari penyakitnya saat ia sedang asyik makan sandwich di rumahnya di
Texas. Serangan kedua terjadi saat ia sedang sekolah, seiring dengan itu
serangan rasa sakit yang ada semakin meningkat. Setelah diperiksakan,
barulah ketahuan bahwa Jessie menderita radang otak Ramussen, sejenis
peradangan yang memakan bagian otak seseorang. Operasi Jessie dilakukan 2
tahun silam, tepatnya tanggal 11 Juni 2008, di Johns Hopkins Children’s
Center oleh ahli bedah ternama, Ben Carson,M.D. Kini gadis itu bisa
menikmati kembali keceriaan lazimnya anak-anak kecil lainnya, meski
dengan separuh bagian otak saja.
4. Gadis India bertangan 4, berkaki 4
Namanya
Lakshmi, lahir dengan 4 tangan, 4 kaki, dan kelebihan beberapa organ
dalam. Operasi pengangkatan kelebihan tangan dan kakinya berjalan sukses
di India. Hanya butuh waktu 27 jam (meleset dari perkiraan semula yang
diperkirakan 40 jam) untuk menjadikan penampilan fisik gadis 3 tahun ini
sama normalnya seperti gadis lain. Para dokter mengatakan bahwa Lakshmi
takkan mungkin bertahan hidup melewati masa remajanya jika dia tak
segera menjalani operasi.
5. Model remaja dengan 11 sambungan di punggungnya
Kecelakaan
mobil yang menimpa Katrina Burgess (18) telah mengubah hidup dan juga
tubuhnya. Dokter bahkan mengatakan bahwa kecil kemungkinan bagi gadis
muda tersebut untuk bisa berjalan lagi, mengingat musibah tabrakan
tersebut telah mematahkan leher dan punggungnya. Namun, setelah
menjalani operasi dengan 11 sambungan logam pada area punggungnya,
Katrina malah menandatangani kontrak kerja dengan sebuah agen model.
Katrina
mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulangnya ke Weymoth, Dorset.
Saat itu punggungnya terbanting keras, hingga menusuk kedua
paru-parunya. Lehernya patah, demikian juga dengan tulang panggul, kaki
kiri, dan beberapa tulang rusuknya. Untuk membenahi kerusakan parah
dalam tubuhnya, para ahli bedah memasang batang logam sambungan yang
diamankan dengan 4 jepit titanium, mulai dari pinggul hingga lutut
kirinya, sehari setelah dia dibawa ke RS.
Operasi lain yang lebih
berisiko datang saat mereka membedah punggungnya dan memasukkan 6 logam
sambungan untuk menyangga tulang belakangnya. Seminggu kemudian,
punggungnya kembali dibedah agar para dokter bisa memasang sekrup
titanium untuk menopang lehernya yang patah. Hanya butuh sehari setelah
operasi terakhirnya, dan Katrina bisa berjalan kembali. Ajaibnya lagi, 5
bulan setelah kecelakaan, remaja berpostur kurus tinggi ini dinyatakan
sembuh total dan dia tidak lagi membutuhkan obat penghilang rasa sakit.
6. Gadis muda, 118 hari tanpa jantung
Apa
jadinya bila tubuh seseorang tak diwarnai dengan indahnya irama degupan
jantung? Kita semua tahu jawabnya, dia pasti meninggal dunia. Ajaibnya,
hal ini tak terjadi pada D’Zhana Simmons, gadis 15 tahun yang senang
saat dirinya memiliki kesempatan untuk menerima transplantasi jantung.
Namun, kesenangan tersebut berubah menjadi mimpi buruk saat jantung
barunya tak berfungsi dengan baik.
Para dokter pun dibuat bingung,
jantung lama telah dibuang, jantung baru tak memenuhi syarat. Lalu,
bagaimana gadis berkulit gelap ini bisa bertahan tanpa donor baru?
Akhirnya mereka menggunakan pengganti jantung sementara, 2 pompa buatan
untuk menjaga aliran darah tetap lancar. Baru 4 bulan kemudian, D’Zhana
menerima donor jantung baru, dan ia pun bisa kembali hidup secara
normal.
7. Si kembar yang bertahan hidup
Adalah
pilihan berat bagi orang tua saat mereka harus memilih salah satu dari
anaknya, dan ‘membunuh’ anaknya yang lain. Hal inilah yang pernah
dihadapi oleh Shannon dan Mike Gimbel. Para dokter mengatakan bahwa
mereka harus memilih salah satu dari janin kembar mereka, sebab jika
tidak maka keduanya akan mati. Para dokter di Swedish Medical Center
mendiagnosa si kembar Gimbel terkena sindrom TTTS (Twin-To-Twin
Syndrome), kondisi di mana pembuluh darah keduanya menyatu. Sulit untuk
memisahkan janin dengan kondisi demikian, namun jika mereka dibiarkan
tetap hidup pun, kemungkinan besar mereka berdua takkan bertahan. Jadi,
mereka disarankan untuk ‘meniadakan’ janin yang paling lemah.
Saat
sedang bergumul, datanglah tawaran ajaib dari seorang Dr. Kent
Heyborne. Bekerja sama dengan berbagai ahli bedah dari Utah, si kembar
disarankan untuk dibedah dengan menggunakan laser. Shannon mengatakan
dirinya masih ingat bagaimana dia menahan nafas saat suster menggunakan
alat ultrasound untuk memeriksa detak jantung setelah pembedahan. Satu
detakan ditemukan,….kemudian satu lagi. Hore, keduanya, Reese dan
McKenna Gimbel berhasil bertahan hidup dan lahir di Swedia 2 bulan
setelah itu.