Keris pada masa lalu biasa di gunakan sebagai senjata dan pusaka para
ksatria untuk berperang biasanya sebuah keris memiliki kesaktian yang
sunguh luarbiasa yang membuat lawan lawan takut namun pada masa kini
keris digunakan sebagai benda seni budaya dan menjadi koleksi koleksi
pecinta keris nah kamu mau tahu keris apa aja yang menjadi legenda di
tanah air ini simak 7 Keris Paling Legendaris di Indonesia berikut ini.
1. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah
senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan
Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal
karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari
termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok. Keris ini dibuat oleh seorang
pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas
pesanan Ken Arok. Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud
yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon
dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Kemudian Ken Arok menguji
Keris tersebut dengan menusukannya pada Mpu Gandring yang konon
menurutnya tidak menepati janji. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring
mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa
tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat
dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yakni:
Tunggul Ametung, Ken Arok, Anusapati dan keturunan Ken Arok.
2. Keris Kyai Setan Kober
Keris
Kyai Setan Kober adalah nama keris milik Adipati Jipang, Arya
Penangsang. Keris ini dikenakan pada waktu ia perang tanding melawan
Sutawijaya. Suatu saat tombak Kyai Pleret yang dipakai Sutawijaya
mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai. Arya
Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada wrangka
atau sarung-hulu keris yang terselip di pinggangnya, dan terus
bertempur. Saat berikutnya, Sutawijaya terdesak hebat dan kesempatan itu
digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera penuntaskan perang tanding
tersebut, dengan mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga keris
(menghunus), dan tanpa sadar bahwa wilah(an) atau mata keris Kyai Setan
Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan di bagian wrangkanya.
Ia tewas seketika.
Sutawijaya terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak laki-lakinya, kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap digunakan hingga saat ini.
3. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten
Keris
Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka peninggalan
Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur keris luk tiga
belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga
penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan jumlah
luk-nya.Bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga,
sedangkan badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk
pada tengah bilah sampai ke ujung keris.
Salah satu pembuat keris
dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya empu Ki Nom, merupakan
seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir zaman kerajaan
Majapahit sampai pada zaman pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo
di Mataram. Dapur Sabuk Inten, seperti juga dapur Nagasasra mempunyai
luk tiga belasdengan ciri-ciri yang berbeda yaitu mempunyai sogokan,
kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
4. Condong Campur
Condong
Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang
banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama
Kanjeng Kyai Condong Campur.
Konon keris pusaka ini dibuat
beramai-ramai oleh seratus orang mpu. Bahan kerisnya diambil dari
berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat
ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
5. Keris Taming Sari
Di
ceritakan pemilik asal keris ini adalah merupakan pendekar atau hulu
balang kerajaan Majapahit yang bernama Taming Sari. Keris ini kemudianya
bertukar tangan kepada hulubalang Melaka yang telah berjaya membunuh
Taming Sari bernama Hang Tuah. Perpindahan kepemilikan ini terjadi dalam
suatu duel keris yang sangat luar biasa antara Taming Sari dan Hang
Tuah, yang akhirnya dimenangkan oleh Hang Tuah.