Lobi adalah babak pertama dalam kisah dan pengalaman Anda dalam
berhubungan dengan sebuah bangunan bernama hotel. Bisa dikatakan segala
sesuatunya terjadi di sana. Anda tiba, Anda bersua, dan Anda
meninggalkannya pun semua melalui sebuah ruangan bernama lobi. Oleh
karena itu tak mengherankan kalau banyak pengusaha hotel yang mendesain
salah satu jiwa dari hotelnya ini dengan sangat mempesona, fantastis dan
luar biasa indah, namun tetap terlihat bijaksana sehingga dapat
meninggalkan kesan menawan yang diinginkan. Dari Paris hingga kota kecil
Puebla di Meksiko sana, berikut ini adalah beberapa lobi hotel paling
menawan di dunia yang membuat Anda tak akan pernah melupakan pengalaman
check in dan check out Anda.
1. Mama Shelter, Paris
Dua
nama yang sudah tak asing lagi di dunia perhotelan kelas berat asal
Prancis, mantan direktur eksekutif Club Med Serge Trigano dan
ultra-desainer Philippe Starck, berpasangan untuk menyulap sebuah lahan
parkir di jalan Arondisemen nomor 20 yang jauh dari kata menarik menjadi
sebuah hotel trendy 172 kamar. Sentuhan sihir Philippe Starck hadir di
setiap sudut ruangan lobi, dari lantai, dinding, hingga langit-langit
hotel yang dia ramaikan dengan kursi berbentuk tunggul pohon dari emas
dan perak, tirai yang berdekorasi empat-daun cengkeh, hingga mata yang
mengambang di langit-langit yang dilapisi dengan papan tulis yang penuh
dengan kalimat dan diagram.
2. Gramercy Park Hotel, New York City
Ketika
Ian Schrager mendaulat Julian Schnabel sebagai komando proyek
revitalisasi ruang publik di Hotel Gramercy Park, apa yang ia dapatkan
adalah sebuah kejutan yang benar-benar mengejutkan. Jauh dari gaya
sebelumnya yang rapi, mulus, dan nyaris sempurna seperti kediaman
bangsawan kaya, Schnabel menghadirkan sentuhan yang lebih personal,
lebih bercorak dan bertekstur yang melibatkan serangkaian koleksi seni
paling trendy dari abad-20 seperti karya Twombly, Basquiat, Hirst, dan
tentu saja karyanya sendiri yang menghiasi dinding lobi, dan ia padukan
dengan lantai ubin bergaya Maroko, perapian berhiaskan ukir tangann, dan
sebuah lampu gantung kaca yang dipesan langsung dari Venesia.
3. The Waterhouse, Shanghai
Dengan
penampakannya yang sangat mentah dan super industrialis, hotel 19 kamar
yang terletak di area distrik galangan Shiliupu ini sepertinya ingin
meniru suasana kota Shanghai di masa lalu. Untuk lobi yang memiliki
langit-langit setinggi tiga lantai ini, arsitek Lyndon Neri dan Rossana
Hu mempertahankan keutuhan bangunan asli yang berupa gudang berdinding
beton buatan tahun 1930-an, namun tetap menyususpkan sedikit aksesoris
tambahan seperti kolom dan balok baja untuk mempertahankan kekuatannya.
Sedangkan untuk sentuhan elegan dan tidak ketinggalan zaman, mereka
menghadirkan sebuah lampu kristal besar yang dirancang oleh Studio Ayub
untuk Moooi di tengah tengah ruangan.
4. Mondrian, Miami
Sebagai
hotel pertamanya yang berlokasi di Amerika, desainer visioner asal
Belanda Marcel Wanders ingin memberikan sesuatu yang mengejutkan dan
fantastis dalam segala hal. Maka dia pun menjadikan kastil fantasi milik
Sleeping Beauty sebagai inspirasi, dan menjadikannya sebagai sebuah
hotel dengan 335 kamar. Area lobi yang luar biasa lapang dia dekorasi
dengan kehadiran tangga besar berornamen baja hitam, lampu kuningan
berbentuk lonceng, dan kolom dalam warna putih bersih yang diilhami gaya
Baroque.
5. La Purificadora, Puebla
Sejarah
kota Puebla sebagai lokasi pengemasan air botol abad ke-19 terekam
sempurna dari 26 kamar di hotel La Purificadora. Namun untuk bisa
benar-benar merasakannya, tak ada tempat lain yang lebih sempurna selain
di lobi hotel yang menakjubkan dengan desain udara terbukanya. Arsitek
terkenal asal Meksiko , Ricardo Legorreta, mempertahankan keaslian dari
sebagian facade, termasuk dinding batu batu dan gerbang yang melengkung,
dan membangun sebuah tangga batu vulkanik dengan aliran air yang
dramatis. Legorreta juga merayakan area lobi dengan warisan Katolik
lama, yaitu sofa dalam warna ungu-uskup yang merona.