Meski sekilas tampak sama, namun pemikiran mengenai seks pada pria dan wanita memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ini karena secara anatomi, hormon, dan fisiologis antara pria dan wanita juga berbeda. Apa yang membedakan?
Pria berorientasi pada fisik, oleh karena itu mereka sangat mudah merespon rangsangan. Bahkan pria juga dapat memulai seks di mana dan kapan saja.
"Biasanya, pria menginginkan seks untuk mencapai kedekatan emosional. Pria kurang diajarkan untuk percaya, bahwa seks hanya boleh terjadi dalam batas-batas dari hubungan yang penuh kasih. Yang artinya, hubungan emosional tidak perlu terjadi," kata Orbuch, seorang psikolog pernikahan.
Berbalik dengan wanita, yang mengedepankan koneksi emosional untuk bercinta. "Wanita perlu merasakan keamanan dan rasa dicintai untuk melakukan hubungan seks," papar psikiater Carole Lieberman, MD, penulis 'Bad Girls: Why Men Love Them & How Good Girls can Learn Their Secrets', seperti dilansir iVillage.
Hal ini juga dipertegas oleh, Terri Orbuch, Ph.D., psikolog dan terapis pernikahan. Menurutnya, dari usia muda, wanita lebih diajarkan bahwa seks merupakan salah satu molekul dalam hubungan cinta. Dan mereka memberikan penekanan jika seks tanpa adanya komitmen sangat tidak dianjurkan.
Perbedaan juga terjadi pada tingkat keromantisan dalam hubungan. Para wanita jelas lebih mengutamakan hal ini. Suasana lingkungan sekitar sangat memengaruhi keinginan mereka untuk bercinta. Saat pasangannya menunjukkan kasih sayang dan penghargaan, gairah seksual wanita menjadi lebih aktif.
Sedangkan pria lebih tergantung pada hormon testosteron dalam tubuh. "Pria cenderung memiliki dorongan seks yang tinggi di pagi hari karena hormon testosteron mereka berada dalam level tertinggi."
Pria berorientasi pada fisik, oleh karena itu mereka sangat mudah merespon rangsangan. Bahkan pria juga dapat memulai seks di mana dan kapan saja.
"Biasanya, pria menginginkan seks untuk mencapai kedekatan emosional. Pria kurang diajarkan untuk percaya, bahwa seks hanya boleh terjadi dalam batas-batas dari hubungan yang penuh kasih. Yang artinya, hubungan emosional tidak perlu terjadi," kata Orbuch, seorang psikolog pernikahan.
Berbalik dengan wanita, yang mengedepankan koneksi emosional untuk bercinta. "Wanita perlu merasakan keamanan dan rasa dicintai untuk melakukan hubungan seks," papar psikiater Carole Lieberman, MD, penulis 'Bad Girls: Why Men Love Them & How Good Girls can Learn Their Secrets', seperti dilansir iVillage.
Hal ini juga dipertegas oleh, Terri Orbuch, Ph.D., psikolog dan terapis pernikahan. Menurutnya, dari usia muda, wanita lebih diajarkan bahwa seks merupakan salah satu molekul dalam hubungan cinta. Dan mereka memberikan penekanan jika seks tanpa adanya komitmen sangat tidak dianjurkan.
Perbedaan juga terjadi pada tingkat keromantisan dalam hubungan. Para wanita jelas lebih mengutamakan hal ini. Suasana lingkungan sekitar sangat memengaruhi keinginan mereka untuk bercinta. Saat pasangannya menunjukkan kasih sayang dan penghargaan, gairah seksual wanita menjadi lebih aktif.
Sedangkan pria lebih tergantung pada hormon testosteron dalam tubuh. "Pria cenderung memiliki dorongan seks yang tinggi di pagi hari karena hormon testosteron mereka berada dalam level tertinggi."
0 Komentar untuk "7 Alasan Pria Menyukai Seks Pagi Hari"