Banyak pasien berharap mengonsumsi antibiotik bisa membuat kondisi kesehatan lebih baik sesegera mungkin. Dan, antibiotik biasanya diresepkan dokter jika pasien terserang infeksi bakteri. Antibiotik berfungsi menghambat pertumbuhan atau menghancurkan kehidupan mikroorganisme, dalam hal ini adalah bakteri.
Sayangnya, tak sedikit pasien yang mengonsumsi antibiotik secara tidak tepat. Bahkan peneliti dari University of British Columbia, Mahyar Etminan, mengatakan kepada New York Times bahwa kini, banyak dokter yang meresepkan antibiotik kelas tertentu seperti fluoroquinolones yang mengandung Cipro (ciprofloxacin), Levaquin (levofloksasin), dan Avelox (moksifloksasin) dan telah digunakan secara berlebihan oleh para dokter.
Fluoroquinolones memang ampuh dan efektif dalam memerangi infeksi seperti pneumonia, tetapi dokter sering menggunakannya untuk mengobati masalah penyakit yang kurang serius, seperti sinusitis dan bronkitis.
Kembali pada bulan April, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Etminan, diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, menemukan bahwa orang yang memakai fluoroquinolones mungkin menghadapi risiko gangguan kesehatan mata akibat ablasi retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan bahkan kebutaan.
"Ini adalah antibiotik yang kuat, sehingga mereka hanya boleh digunakan pada pasien yang benar-benar membutuhkan. Banyak studi menunjukkan bahwa mereka para dokter meresepkan antibiotik ini pada orang yang tak tepat," kata Etminan lagi.
Studi lain yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal pada bulan Agustus juga menemukan bahwa moksifloksasin dan levofloksasin dapat meningkatkan risiko cedera hati akut.
Dalam studi kedua, para peneliti kembali melaporkan bahwa risiko tersebut bisa saja terjadi namun mungkin sangat jarang ditemukan. Meski begitu, penelitian jangka panjang mengenai efek samping dari fluoroquinolones diperlukan untuk lebih jauh memahami risikonya.
Jadi, alangkah lebih baik, berhati-hati mengonsumsi antibiotik. Dan tak ada salahnya menanyakan dan meminta pada dokter agar memberikan antibiotik yang memang benar-benar sesuai dengan kondisi penyakit Anda. Dan Anda pun patut curiga jika dokter meresepkan obat yang tak sesuai dengan kondisi penyakit yang Anda alami.
"Karena antibiotik bisa menimbulkan efek samping yang parah. Jadi berhati-hatilah," lanjut Etminan.
Sayangnya, tak sedikit pasien yang mengonsumsi antibiotik secara tidak tepat. Bahkan peneliti dari University of British Columbia, Mahyar Etminan, mengatakan kepada New York Times bahwa kini, banyak dokter yang meresepkan antibiotik kelas tertentu seperti fluoroquinolones yang mengandung Cipro (ciprofloxacin), Levaquin (levofloksasin), dan Avelox (moksifloksasin) dan telah digunakan secara berlebihan oleh para dokter.
Fluoroquinolones memang ampuh dan efektif dalam memerangi infeksi seperti pneumonia, tetapi dokter sering menggunakannya untuk mengobati masalah penyakit yang kurang serius, seperti sinusitis dan bronkitis.
Kembali pada bulan April, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Etminan, diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, menemukan bahwa orang yang memakai fluoroquinolones mungkin menghadapi risiko gangguan kesehatan mata akibat ablasi retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan bahkan kebutaan.
"Ini adalah antibiotik yang kuat, sehingga mereka hanya boleh digunakan pada pasien yang benar-benar membutuhkan. Banyak studi menunjukkan bahwa mereka para dokter meresepkan antibiotik ini pada orang yang tak tepat," kata Etminan lagi.
Studi lain yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal pada bulan Agustus juga menemukan bahwa moksifloksasin dan levofloksasin dapat meningkatkan risiko cedera hati akut.
Dalam studi kedua, para peneliti kembali melaporkan bahwa risiko tersebut bisa saja terjadi namun mungkin sangat jarang ditemukan. Meski begitu, penelitian jangka panjang mengenai efek samping dari fluoroquinolones diperlukan untuk lebih jauh memahami risikonya.
Jadi, alangkah lebih baik, berhati-hati mengonsumsi antibiotik. Dan tak ada salahnya menanyakan dan meminta pada dokter agar memberikan antibiotik yang memang benar-benar sesuai dengan kondisi penyakit Anda. Dan Anda pun patut curiga jika dokter meresepkan obat yang tak sesuai dengan kondisi penyakit yang Anda alami.
"Karena antibiotik bisa menimbulkan efek samping yang parah. Jadi berhati-hatilah," lanjut Etminan.
0 Komentar untuk "7 Efek Berbahaya Penggunaan Antibiotik "