Sebuah Negara yang tanpa konflik dan memiliki ekonomi yang cukup baik
akan menjadi damban bagi setiap warga negaranya namun tidak dengan 7
negara berikut ini sangat menderita kamu mau tahu kenapa simak 7 Negara
Paling Menderita di Dunia berikut ini yang seperti di kutip dari forum kaskus :
1. Somalia
Somalia
adalah sebuah negara di pesisir Afrika Timur yang ada secara de jure.
Namun, Somalia tidak mempunyai otoritas pemerintah pusat yang diakui,
tidak ada mata uang nasional atau ciri-ciri lain yang berhubungan dengan
sebuah negara yang berdaulat. Otoritas secara de facto berada di tangan
pemerintah yang tidak diakui, yaitu Somaliland, Puntland dan gembong
militan kecil yang saling bermusuhan, dimana ketiga-tiganya memimpin
pemerintahan oposisi. Somalia telah menduduki peringkat 1 Failed State
Index (Indeks Negara Gagal) selama beberapa tahun terakhir.
2. Zimbabwe
Perekonomian
Zimbabwe terus mengalami kemorosotan selama beberapa tahun belakangan
ini. Inflasi di negeri ini terus meningkat hingga mencapai 2,2 juta
persen, yang ,membuat Zimbabwe menjadi negara dengan tingkat inflasi
tertinggi di dunia. Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral
Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang. Terakhir
kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000
(100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan nominal terbesar di dunia
yang kemudian digantikan dengan dolar versi ke-4 dimana setiap $
100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) uang lama digantikan menjadi $ 1
uang baru. Dengan ekonomi yang terus memburuk, sekarang bank sentral
Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata uang
dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan kembali
ekonomi Zimbabwe.
3. Sudan
Sudan
adalah negara yang terletak di timur laut Afrika. Sudan adalah negara
terluas di Afrika dan di daerah Arab dan merupakan negara terluas
kesepuluh di dunia. Lokasi sekolah terkonsentrasi di sejumlah daerah
perkotaan, dimana sejumlah sekolah yang terletak di bagian selatan dan
barat telah rusak bahkan hancur akibat konflik di negara tersebut. Pada
tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa
sekolah dasar adalah 46% dan hanya 21% dari pelajar sekolah menengah
yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat
bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20%.
Sudan memiliki 19 Universitas berbahasa Arab. Pendidikan di tingkat
menengah dan pendidikan tinggi di Universitas mengalami masalah
penghambat yang serius disebabkan oleh sebagian besar penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki diwajibkan melaksanakan dinas militer sebelum
dapat menyelesaikan pendidikan mereka.
4. Chad
Chad
dalah sebuah negara di Afrika Tengah yang terkurung oleh daratan. Chad
berbatasan dengan Libya di sebelah utara, Republik Afrika Tengah di
selatan, Niger di barat, Sudan di timur, dan Nigeria serta Kamerun di
barat daya. Disebabkan oleh jaraknya dan kebanyakan kawasannya yang
beriklim gurun, negara ini dijuluki sebagai “jantung mati Afrika”.
Sebagai negara bekas jajahan Perancis yang terbesar, Chad termasuk
negara miskin. Lebih dari 75% penduduknya berada dalam keadaan melarat.
Pada sekitar tahun 2000-an, keadaan sudah relatif membaik karena
pendapatan per kapita Negara ini sudah melebihi US $1.000.
5. Republik Demokratik Kongo
Perang
bersaudara berlangsung berkepanjangan di Kongo sejak 1998 yang
menghancurkan serta menyeret seluruh wilayah tersebut dan negara-negara
di sekitarnya. Aksi kekerasan tersebut telah menghancurkan infrastruktur
dan perekonomian negara tersebut hingga akhirnya PBB mengambil alih
permasalahan di negara itu dan memaksa Presiden Joseph Kabila
menyelenggarakan Pemilihan Umum pada 30 Juli 2006.
6. Irak
Irak
adalah sebuah negara di Timur Tengah atau AsiaBarat Daya, yang meliputi
sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta ujung barat laut dari
Pegunungan Zagros dan bagian timur dari Gurun Suriah. Negara ini
berbatasan dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat,
Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak mempunyai
bagian yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk
Persia.
7. Afghanistan
Afghanistan
merupakan sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada
pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik
dan militer terkini, ditambah kemarau keras menambah kesulitan bangsa
ini antara tahun 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan,
sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk
oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan
banyak masalah. Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang
menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001 dan pembentukan Otoritas
Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari Persetujuan Bonn
Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali Afganistan
ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada
Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang
akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi
termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan,
peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan
pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.