Penyakit seksual merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seks, bagi pria yang sering melakukan hubungan seks berganti ganti dengan banyak wanita biasanya akan sangat rentan tertular penyakit seksual. Nah berikut ini ada beberapa penyakit seksual yang paling sering dialami pria. Ingin tahu penyakit seksual apa aja itu simak 5 penyakit seksual paling banyanak dialami pria berikut ini.
1. HIV/AIDS
Jumlah infeksi HIV/AIDS secara perlahan tapi pasti terus meningkat. Para ahli mengungkapkan bahwa angka kasus baru dari HIV/AIDS ini paling banyak ditemukan pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Gejala awal dari infeksi ini mirip seperti orang terkena flu, muncul ruam yang tidak diketahui penyebabnya, infeksi jamur di tenggorokan dan kelelahan yang tidak biasa. Karena penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh, maka orang dengan HIV/AIDS rentan terkena penyakit infeksi lainnya.
Jumlah infeksi HIV/AIDS secara perlahan tapi pasti terus meningkat. Para ahli mengungkapkan bahwa angka kasus baru dari HIV/AIDS ini paling banyak ditemukan pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Gejala awal dari infeksi ini mirip seperti orang terkena flu, muncul ruam yang tidak diketahui penyebabnya, infeksi jamur di tenggorokan dan kelelahan yang tidak biasa. Karena penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh, maka orang dengan HIV/AIDS rentan terkena penyakit infeksi lainnya.
2. Kencing nanah
Kencing nanah atau gonorrhea adalah penyakit menular kedua yang banyak dialami laki-laki. Gejala yang muncul seperti keluar nanah dari uretra dan rasa terbakar saat buang air kecil. Jika tidak diobati maka kondisi ini bisa menyebabkan epididimitis, yaitu kondisi yang menyerang testis dan bisa mengakibatkan infertilitas.
Kencing nanah atau gonorrhea adalah penyakit menular kedua yang banyak dialami laki-laki. Gejala yang muncul seperti keluar nanah dari uretra dan rasa terbakar saat buang air kecil. Jika tidak diobati maka kondisi ini bisa menyebabkan epididimitis, yaitu kondisi yang menyerang testis dan bisa mengakibatkan infertilitas.
3. Chlamydia
Penyakit ini prevalensinya lebih tinggi terjadi pada laki-laki berusia 20-24 tahun. Meskipun tanpa gejala, chlamydia bisa menyebabkan peradangan di prostat, testis dan uretra. Karena tidak disadari maka laki-laki kerap menularkan chlamydia pada mitranya.
Penyakit ini prevalensinya lebih tinggi terjadi pada laki-laki berusia 20-24 tahun. Meskipun tanpa gejala, chlamydia bisa menyebabkan peradangan di prostat, testis dan uretra. Karena tidak disadari maka laki-laki kerap menularkan chlamydia pada mitranya.
4. Herpes Simplex Virus-2 (HSV-2)
Infeksi ini bisa menyebabkan kondisi herpes genital yang dapat didiagnosis melalui tes darah. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegahnya, dan pengobatan yang dilakukan hanya menggunakan obat antivirus.
Infeksi ini bisa menyebabkan kondisi herpes genital yang dapat didiagnosis melalui tes darah. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegahnya, dan pengobatan yang dilakukan hanya menggunakan obat antivirus.
5. Sifilis (raja singa)
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Hal ini sering tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun dan karena itu bisa ditularkan oleh orang yang tidak menyadari mereka terinfeksi. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada laki-laki yang suka gonta ganti pasangan dan berhubungan dengan sesama jenis. Jika tidak diobati, pasien dapat mengalami ruam, demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan gejala lainnya. Tahap akhir dari sifilis ditandai dengan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, serta organ lainnya.
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Hal ini sering tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun dan karena itu bisa ditularkan oleh orang yang tidak menyadari mereka terinfeksi. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada laki-laki yang suka gonta ganti pasangan dan berhubungan dengan sesama jenis. Jika tidak diobati, pasien dapat mengalami ruam, demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan gejala lainnya. Tahap akhir dari sifilis ditandai dengan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, serta organ lainnya.